Langsung ke konten utama

TIPS MEMBANGUN SIKAP PEMBELAJARAN


TIPS MEMBANGUN SIKAP PEMBELAJARAN

Sering kali kita mendengar dan juga kadang terjadi pada diri kita bahwa mengapa kita sering merasa “ alergi” belajar ? Apakah belajar terasa bagaikan sebuah paksaan yang begitu melelahkan ?  Atau merasa tidak ada waktu lagi untuk belajar ? Dan mungkin ada pengalaman pahit dalam proses pembelajaran ?  Mungkin masih banyak lagi pertanyaan – pertanyaan seputar sikap pembelajaran ini.
Mari kita merubah pola pikir tentang mitos keliru tentang belajar.  Agar kita memiliki hikmad akal budi dan wawasan yang terus bertumbuh dalam pengetahuan , keahlian, ketrampilan, dan motivasi. Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju , perasaan suka atau tidak suka terhadap pembimbing , Guru/ Dosen, , tujuan, materi dan serta tugas – tugas lainnya.
Kemampuan belajar jauh lebih luas daripada sekedar seseorang yang cepat mengerti ketika diajari sesuatu. Seorang yang memiliki kemampuan belajar yang baik akan dipenuhi dengan antusias belajar: daya intropeksi yang baik, memiliki energi positip yang terus untuk berlatih , kemampuan terus menyerap sebanyak mungkin input  dan terus memperbaiki . Sikap belajar yang positif ini akan membuat perjalanan hidup seseorang menjadi bergulir mengalir penuh makna.  Sikap pembelajaran ini diperlukan keteguhan, konsisten, tak kenal menyerah, untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
Berikut tips yang dapat menolong kita untuk membangun  menyikapi proses pembelajaran , antara lain :
1.  Memulai belajar sesuatu yang berhubungan dengan minat, bakat dan potensi
Kegiatan belajar sangat menyenangkan  dan menggairahkan apabila sesuai dengan minat, bakat dan potensi kita. Kemampuan dan potensi kita dapat tergali dengan maksimal menjadi suatu kompetensi.  Namun kita tetap terbuka untuk bersikap terbuka untuk belajar berbagai hal, maka kita akan menjadi maksimal jika terus dapat mengasah potensi yang dimiliki.
2.  Kita tingkatkan motivasi belajar dengan metode dan gaya belajar yang tepat.
Setiap orang mempunyai gaya belajar dan metode  yang berbeda – beda , tetapi secara umumnya gaya belajar seseorang dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe :
a.       Tipe auditori .
Tipe orang auditori biasanya dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal, dan mendengarkan apa yang guru / dosen katakan . Tipe orang  auditori juga dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya) , kecepatan bicara, dan hal – hal auditif lainnya.  Orang – Orang Auditori ini biasanya lebih cepat menghafal dengan membaca teks atau mendengarkan melalui kaset , rekaman , dan sejenisnya.
b.      Tipe kinestetik .
Orang yang bertipe kinestetik mempunyai gaya belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan . Orang seperti ini memang sulit untuk duduk diam berjam – jam kerena mempunyai keinginan untuk beraktivitas dan mengeksplorasi diri sangatlah kuat. Inti tipe kinestetik bergaya belajar melalui gerakan dan sentuhan.
c.     Tipe visual .
   Orang belajar tipe visual ini lebih cenderung menggunakan cara membaca, menonton, dan memperhatikan, sehingga lebih tinggi minat terhadap membaca buku. Orang tipe visual  merasa  lebih suka menonton film, drama, sinetron, flora / fauna untuk mempelajari kehidupan. Dan juga gemar mengamati dan tanpa sadar pengetahuannya bertambah.
Mengetahui apakah kita tergolong tipe auditori, visual, atau kinestetik membuat kita dapat menyerap informasi menjadi sebuah keyakinan yang bermakna dan  dapat lebih mengoptimalkan diri kita. Sehingga kita dapat  lebih efektif dalam proses membangun sikap belajar lebih tepat dan maksimal.
3. Mampu mendisiplinkan diri dengan kebiasaaan untuk memetik inti sari suatu pelajaran.
Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan dalam proses belajar. Mendisiplinkan diri yaitu apabila peraturan – peraturan atau ketentuan – ketentuan itu hanya berlaku bagi diri seseorang . Misalkan disiplin belajar, disiplin bekerja dan disiplin dalam beribadah.  Untuk itu suatu kebiasaan yang positip dapat dibentuk dan dilatih dengan mendisiplinkan diri dengan komitmen yang kuat .

Daftar Pustaka :
  1. Jakoep Ezsra , SUKSES MELALUI KARAKTER. 2006 . Penerbit ANDI Yogyakarta
  2. Susan Cain . Quiet . 2013. Penerbit ANDI Yogyakarta
  3. Dr. Soony Y. Soeharso, Psi. ; Surjo Sulaksono . TRAINOVATOR . 2019 . Penerbit ANDI Yogyakarta.

Komentar

  1. Terima kasih sudah berbagi ilmu yg bermanfaat... Sukses selalu Kang...

    BalasHapus
  2. Terimakasih il.u unya....semoga semoga semakin banyak orang yg terindpirasi

    BalasHapus
  3. Sangat bermanfaat Sukses sll Penerbit Andi

    BalasHapus
  4. Terima kasih kang Agus..literasinya sangat bermanfaat.
    salam kenal dari bu halimah
    salam literasi....

    BalasHapus
  5. Jadi terinspirasi..terima kasih pak

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Inspirasi ..Sukses Terus Pak Andi

    BalasHapus

  8. Terimakasih untuk motivasi dan tips Pa...

    BalasHapus
  9. Tugas guru bukan hanya mengajar tapi juga belajar. Salam pembelajar, Pak Agus.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Karakter Seorang Pelatih (Trainer )

Karakter Seorang Pelatih (Trainer ) Sebelumnya saya telah menjelaskan   tentang “ Menciintai Dunia Pelatihan ”, maka kali ini saya sampaikan mengenai   “Karakter Seorang Pelatih” .    Pada umumnya seseorang lebih mengandalkan kecerdasan pikiran dan talentanya dalam meraih kesuksesan dan keberhasilan dalam kariernya.   Akan tetapi sesungguhnya untuk meraih kesuksessan dan keberhasilan dalam pekerjaannya , yang harus dipahami bukan hanya kecerdasan pikiran dan talenta yang di kuasai , melainkan juga harus memiliki karekter kepribadian yang baik. Seorang pelatih merupakan kombinasi antara kualitas seorang leader (peminpin) dan seorang pakar keahlian bidang tertentu. Sehingga seorang pelatih harus mampu memimpin peserta pelatihan , dan seorang pelatih   juga merupakan pakar bidang tertentu , sebab tidak mungkin seorang pelatih mengajarkan sesuatu yang tidak dikuasainya.   Seorang pelatih juga harus bisa menjadi seorang entertainer   sebab seorang pelatih tidak mungkin dapat

SETIA dengan Hal - Hal Kecil Jadi KUNCI SUKSES

SETIA Sering kali kita mendengar kata “Setia “ yang sangat mudah diucapkan oleh semua orang. Kata Setia memang sangat mudah di ucapkan, namun kata setia sebenarnya mempunyai makna yang begitu dalam dan sangat sulit di laksanakan dalam kehidupan ini. Kalau kita baca arti Setia yang di jelaskan   dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ) mempunya arti sebagai berikut : Setia yaitu berpegang teguh (pada janji, pendirian, dsb); patuh; taat ).   contoh:  'bagaimanapun berat tugas yang harus dilakukannya, ia tetap  setia  melakukannya,   ia tetap  setia  memenuhi janjinya'              'walau hujan turun dengan lebatnya, ia tetap  setia  memenuhi janji pergi ke rumah  kawannya' Setia yaitu tetap dan teguh hati (dalam persahabatan dan sebagainya) . contoh:  'telah sekian lama suaminya merantau di Ibu Kota , ia tetap  setia  menunggu dan menantinya' Setia tidak datang dengan sendirinya namun perlu dilatih setiap saat, karena setia tidak dapat

SPEAK TO LEAD, Bagaimana Seharusnya Pemimpin Berbicara ?

SPEAK TO LEAD Bagaimana Seharusnya Pemimpin Berbicara ? Dalam webinar pada tanggal 28 Juli 2020 pukul 14.00 s.d 16.00 bedah buku “SPEAK TO LEAD”, Bagaimana seharusnya Pemimpin Berbicara ? , yang telah di paparkan oleh penulisnya langsung   Dr. Dasep Suryanto, A.T., M.M.   bahwa buku ini sangat menarik untuk dibaca dan sangat dalam maknanya . Keberhasilan setiap organisasi , perusahaan atau institusi apa pun tidak hanya tergantung pada kualitas orang – orangnya , tetapi lebih spesifik lagi, sangat ditentukan dari kemampuan komunikasi para pemimpinnya. Apa pun kompetensi yang dimiliki seorang pemimpin , jika ia tidak efektif berkomunikasi , akan sulit mencapai hasil melalui orang – orang yang dipimpinnya. Penulis buku ini telah melakukan penelitian bahwa “Lebih dari 70 % waktu pemimpin dipergunakan umtuk berkomunikasi “.   Sejumlah aktivitas penting seorang pemimpin , yang dimulai dari memimpin meeting, memberikan briefing, memotivasi tim, negosiasi, mendelegasikan tugas, berdis