Langsung ke konten utama

Karakter Seorang Pelatih (Trainer )


Karakter Seorang Pelatih (Trainer )



Sebelumnya saya telah menjelaskan  tentang “Menciintai Dunia Pelatihan”, maka kali ini saya sampaikan mengenai  “Karakter Seorang Pelatih”.   Pada umumnya seseorang lebih mengandalkan kecerdasan pikiran dan talentanya dalam meraih kesuksesan dan keberhasilan dalam kariernya.  Akan tetapi sesungguhnya untuk meraih kesuksessan dan keberhasilan dalam pekerjaannya , yang harus dipahami bukan hanya kecerdasan pikiran dan talenta yang di kuasai , melainkan juga harus memiliki karekter kepribadian yang baik.
Seorang pelatih merupakan kombinasi antara kualitas seorang leader (peminpin) dan seorang pakar keahlian bidang tertentu. Sehingga seorang pelatih harus mampu memimpin peserta pelatihan , dan seorang pelatih  juga merupakan pakar bidang tertentu , sebab tidak mungkin seorang pelatih mengajarkan sesuatu yang tidak dikuasainya.  Seorang pelatih juga harus bisa menjadi seorang entertainer  sebab seorang pelatih tidak mungkin dapat “menahan” peserta pelatihan yang terus – menerus untuk beberapa waktu tanpa berusaha menarik perhatian .
Bahkan dalam beberapa referensi sumber pustaka , bahwa seorang pelatih juga harus memiliki hati seorang ulama dan hati seorang pengkotbah yang menyampaikan kebenaran dan nilai – nilai yang baik dalam tuntunan kehidupan ini. Seorang pelatih yang berkarakter baik memiliki pancaran keindahan dalam berperilaku dan kebenaran dalam tindakannya.
Ada beberapa karakter kepribadian yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pelatih , yaitu antara lain :

1.   Rendah hati / Kerendahan hati
Pengertian ungkapan rendah hati adalah tidak sombong / tidak angkuh, atau orang yang memiliki sifat yang baik hati, suka menolong dan juga peduli terhadap sesamanya. Adapun ciri orang yang rendah hati yaitu mempunyai sifat mau melayani keluhan orang lain, memandang setiap orang itu sama, mau mendengar, mau menerima kritikan , lemah lembut, dan terkadang lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadinya sendiri. Hanya orang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ibaratkan seperti padi , Ia semakin berisi semakin merunduk. Orang yang rendah hati  bisa mengakui dan menghargai keunggulan peserta pelatihan. Nah, rendah hati adalah sifat yang harus kita miliki dan tanamkan dalam diri kita . Bersikap baiklah terhadap sesama, tanpa memandang, suku, ras, agama bahasa maupun warna kulitnya.

2.  Ketulusan
Arti ketulusan adalah kesungguhan dan kebersihan (hati); kejujuran. Ketulusan membuat peserta pelatihan merasa nyaman, aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi, atau di bohongi. Sehingga orang yang tulus akan mengatakan kebenaran, tidak suka mengada – ngada , berpura – pura , mencari cari alasan atau memutarbalikkan fakta. 

3.  Dapat di percaya
Filosofi yang sangat erat dan terkenal dalam dunia pendidikan kita yakni “ Ing Ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani”, yang artinya “ Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”.  Dari filosofi tersebut mengandung makna dapat dipercaya, dalam akronim bahasa jawa Guru adalah digugu dan di tiru . Di Gugu artinya di percaya. Kepercayaan seseorang muncul akibat kesetiaan seseorang tergadap profesinya, maka orang yang setia selalu dapat dipercaya dan di andalkan. Ditiru artinya layak dditeladani sehingga perilakunya dapat diteladani, dan di hormati. Seorang pelatih harus dapat di percaya seperti seorang profesi Guru yang patut di gugu dan di tiru serta mampu memberi teladan, bimbingan dan memberi dorongan.

4.  Berfikir Positif
Berfikir positif merupakan sesuatu kesatuan yang terdiri dari muatan pikiran, penggunaan pikiran dan pengawasan pikiran.  Berfikir positif bagaimana kita berfikir logis yang memandang segala sesuatu dari segi positifnya baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, maupun keadaan lingkungannya. Ia tidak akan potus asa atas masalah yang sedang dihadapi dan mudah dalam mencari jalan keluarnya. Ia mampu memandang peserta pelatihan dari sudut pandang yang positif.,  ; baik bakat, minat, potensi seseorang yang tidak tampak terlihat, bahkan oleh peserta pelatihan itu sendiri.

5.   Bertanggung jawab.
Bertanggungjawab merupakan kesadaran diri seseorang terhadap semua tingkahlaku dan perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja. Bertanggung jawab yaitu berkewajiban untuk menanggung dan memikul segala sesuatu yang telah atau sudah terjadi atau dialami.
Seorang pelatih yang bertanggung jawab akan melaksanakan dan melakukan kewajiabannya dengan sungguh - sungguh. Ketika mengalamai kegagalan , Ia tidak mencari kambing hitam untuk di salahkan. Ia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang yang bertanggung jawab atas apa pun yang telah di alami  dan dirasakannya.

6.  Empati
Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain , merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah , dan mengambil perspektif orang lain. Empati merupakan sifat yang sangat mengagumkan . Seorang pelatih yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tetapi juga bisa menempatkan diri pada posisi peserta pelatihan. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti peserta pelatihan.

7.  Berjiwa Besar
Berjiwa besar yaitu membuka hati , pikiran dan diri nuntuk menerima segala kritikan dan saran. Berjiwa besar artinya keberanian untuk memaafkan, seseorang dan melupakan kesalahan yang pernah dilakukan oleh  seseorang tersebut. Ketika seorang pelatih menghadapi masa – masa sulit atau sukar , Dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan . Peserta pelatihan yang berlaku menjengkelkan sekalipun , Ia tetap memaafkan dan tidak menaruh dendam , sebab sebagai seorang pelatih Ia dapat memahami dan mengerti kekurangan dan kelebihan peserta pelatihan.

8.  Percaya Diri
Percaya Diri adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian diri sendiri dalam melakukan tuigas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan diri atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Rasa percaya diri memungkinkan seorang pelatih menerima dirinya sebagai mana adanya, menghargai dirinya dan menghargai peserta yang di latih. Orang yang percaya diri mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan dan dengan situasi lingkungan yang baru. Seorang pelatih harus terus belajar untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilannya dan berani mencoba sesuatu yang baru sehingga tidak monoton dalam memberikan pelatihan.

9.  Ceria dan Humoris
Arti ceria adalah berseri – seri , bersih, bersinar, cerah. Maka keceriaan tidak harus di artikan ekspresi wajah dan tubuh, melainkan lebih kepada sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang suka menikmati hidupnya, tidak suka mengeluh, dan selalu berusaha meraih kegembiraan . Ia selalu bersyukur atas semua berkat dan hal – hal yang telah diterimanya. Seorang pelatih harus memiliki hati yang ceria , yang dapat di tularkan ke peserta pelatihan. Selain itu seorang pelatih juga memiliki sifat humoris , disaat situasi peserta pelatihan tegang, lelah dan bosan maka Ia mampu membuat suasana dengan penuh kegembiraan . Humoris adalah sikap yang cenderung dilakukan untuk membangkitkan rasa gembira dan memicu gelak tawa.

10.              Mudah bergaul / Easy Going
Setiap manusia mempunyai watak atau sifat masing-masing berbeda – beda yang bikin kita jadi pribadi yang unik dan berbeda satu sama liannya. Siafat Easy Going adalah sifat orang yang santai dalam menjalani hidup .Seorang pelatih yang mempunyai sifat easy going menganggap hidup ini ringan. Ia tidak memperbesar – besarkan masalah kecil. Seorang pelatih tidak suka mengungkit – ungkit masa lalu dan tidak mengkuatirkan masa depan . Ia juga tidak tertarik dengan gossip – gossip murahan yang di luar lingkar kendalinya. Ia tidak memihak sekelompok orang tertentu sehingga Ia dapat bergaul dengan siapa saja.

11.              Bijaksana
Sikap bijaksana adalah sikap tepat dalam menyikapi setiap keadaan dan peristiwa sehingga memancarkan keadilan , ketawadluan, dan kebeningan hati. Seorang pelatih selalu menggunakan akal budinya , pandai dan hati – hati apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya. Seorang palatih haruslah bijaksana dalam mendidik peserta didiknya atau peserta pelatihannya dalam menyikapi setiap masalah yang muncul.

Agar menjadi seorang pelatih yang mempunyai pribadi yang unggul dan meraih sukses dalam pekerjaannya , diperlukan kesediaan untuk terus mempertajam kecerdasan , mengasah talenta, serta mengembangkan karakter pribadi yang baik. Serta menempatkan keyakinan iman sebagai landasan dalam bekerja, dan mengedepankan bekerja yang dilandasi nilai – nilai spiritualitas seperti integritas, kejujuran, keadilan, dan sebagainya , serta beroriantasi pada manfaat bagi orang lain .

Created By : Kang Agus 









Daftar Pustaka
1.    Prof. Dr. Arief Subyantoro, M.S. & Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S. 2020 Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi. Yogyakarta. Penerbit ANDI Offset
2.    Kaswan. 2019. Manajemen SDM Strategi . Yogyakarta . penerbit ANDI Offset.
3.    Sonny Y. Soeharso – Suryo Sulaksono . 2018 . Menjadi Trainer Dan Pengajar Zaman Now. Yogayakarta. Penerbit Andi  / Lautan Pustaka. 
4.    Semuil Tjiharjadi, dkk. 2012. to be a Great vEffective Leader. Yogyakarta . Penerbit ANDI Offset 

5.     www.andipublisher.com






Komentar

  1. benar dan itu belum banyak dimiliki o;eh para pelatih. semoga [elatih kita bias seperti itu. aamiin

    BalasHapus
  2. Semoga saya bisa memiliki karakter itu dan dimampukan menjadi pelatih juga motivator

    BalasHapus
  3. bermanfaat sekali pak agus, semoga bisa belajar menjadi trainer dan memiliki karakter seperti di atas.

    BalasHapus
  4. Wow keren pak luar biasa...terkadang hanya dapat terlaksana 8 karakter saja itupun juga tidak urut heheheheheh

    BalasHapus
  5. Setuju banget sukses sll bpkšŸ™

    BalasHapus
  6. Keren banget. Setuju. Mantap pak..

    BalasHapus
  7. semoga buku saya segera diterbitkan ya pak?...(pak Syams)

    BalasHapus
  8. Setuju banget Kang Agus. Benar-benar pelatihan idaman kalau memiliki semua karakter tersebut. Para peserta pelatihan pasti betah dan ingin mengikuti pelatihan tanpa bosan. Terima kasih Kang Agus. Salam sehat dan sukses selalu

    BalasHapus
  9. Setuju pak agus... ijin saya share ya bp... tulisan bp bisa saya jadikan referensi

    BalasHapus
  10. Bagus ulasannya , saya sangat setuju untuk menjadi berhasil dasar utamanya adalah hati yg bersih dan keikhlasan

    BalasHapus
  11. Bagus pak.. sangat menginspirasikan.. šŸ‘

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah, luar biasa, sangat berguna dan bermanfaat, seandainya semua pelatih memiliki sikap ini sungguh sempurna, terimakasih banyak

    BalasHapus
  13. Keren banget pak Agus tulisannya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

SETIA dengan Hal - Hal Kecil Jadi KUNCI SUKSES

SETIA Sering kali kita mendengar kata “Setia “ yang sangat mudah diucapkan oleh semua orang. Kata Setia memang sangat mudah di ucapkan, namun kata setia sebenarnya mempunyai makna yang begitu dalam dan sangat sulit di laksanakan dalam kehidupan ini. Kalau kita baca arti Setia yang di jelaskan   dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ) mempunya arti sebagai berikut : Setia yaitu berpegang teguh (pada janji, pendirian, dsb); patuh; taat ).   contoh:  'bagaimanapun berat tugas yang harus dilakukannya, ia tetap  setia  melakukannya,   ia tetap  setia  memenuhi janjinya'              'walau hujan turun dengan lebatnya, ia tetap  setia  memenuhi janji pergi ke rumah  kawannya' Setia yaitu tetap dan teguh hati (dalam persahabatan dan sebagainya) . contoh:  'telah sekian lama suaminya merantau di Ibu Kota , ia tetap  setia  menunggu dan menantinya' Setia tidak datang dengan sendirinya namun perlu dilatih setiap saat, karena setia tidak dapat

SPEAK TO LEAD, Bagaimana Seharusnya Pemimpin Berbicara ?

SPEAK TO LEAD Bagaimana Seharusnya Pemimpin Berbicara ? Dalam webinar pada tanggal 28 Juli 2020 pukul 14.00 s.d 16.00 bedah buku “SPEAK TO LEAD”, Bagaimana seharusnya Pemimpin Berbicara ? , yang telah di paparkan oleh penulisnya langsung   Dr. Dasep Suryanto, A.T., M.M.   bahwa buku ini sangat menarik untuk dibaca dan sangat dalam maknanya . Keberhasilan setiap organisasi , perusahaan atau institusi apa pun tidak hanya tergantung pada kualitas orang – orangnya , tetapi lebih spesifik lagi, sangat ditentukan dari kemampuan komunikasi para pemimpinnya. Apa pun kompetensi yang dimiliki seorang pemimpin , jika ia tidak efektif berkomunikasi , akan sulit mencapai hasil melalui orang – orang yang dipimpinnya. Penulis buku ini telah melakukan penelitian bahwa “Lebih dari 70 % waktu pemimpin dipergunakan umtuk berkomunikasi “.   Sejumlah aktivitas penting seorang pemimpin , yang dimulai dari memimpin meeting, memberikan briefing, memotivasi tim, negosiasi, mendelegasikan tugas, berdis